Senin, 15 Juni 2009

...???














Gedung imut itu tampak lengang...

Tak ada insan yang terlihat menjadi penghuninya...
Suasananya sangat berbeda dengan masa lalu...
tak ada lagi keramaian yang memecah lorong...
tak ada lagi canda mencerahkan jalan...

namun hanya sesosok bangunan dua lantai tanpa penghuni...
hanya sebuah bukti sejarah perjuangan...
hanya sebuah ruang yang kini jarang didatangi insan-insan yang dulu berjuang disana...
hanya sebuah cerita ...
hanya sebuah masa yang berlalu ...
menjadi kenangan dan hilang ditelan masa ...

Gedungku sayang...sekretku malang...
engkau tinggi menjulang,,,
tapi semangat - semangat itu hanya patut dikenang...
engkau bagai hilang ditelan gelombang...

mana mereka sang pejuang ...???
mana mereka yang siap berperang ...???
sibuk dengan rutinitas lain ???
sibuk dengan dunia lain...???
sibuk dengan tempat lain yang lebih nyaman...???

Pejuang...
mengapa kalian hilang ???
mengapa kalian solah tenggelam...?
apa karena engkau tak senang?
atau karena tak dapat keuntungan selama berjuang...?
mungkinkah kita menang ?
menentang susahnya kehidupan...?
malang benar dirimu wahai gedung yang menjulang ...



(yang merindukan gedung itu dipenuhi banyak insan pejuang)
Ganbatte sobat...:-)


Pacaran ??? No Thanks ...!


Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran?


"Pacaran" adalah suatu kata yang tidak asing lagi kita dengar di kalangan remaja. Sebetulnya apa yang disebut dengan "pacaran" itu? Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran?

Pacaran diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis. Apabila kita lihat secara sepintas dari definisi diatas mungkin dapat disimpulkan bahwa pacaran itu merupakan suatu yang wajar dilakukan dikalangan remaja. Padahal apabila kita tinjau dari sudut agama Islam, dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits ternyata tidak ada satu kalimatpun yang menjelaskan tentang pacaran.

Dalam Islam hanya ada khitbah (tunangan). Tapi khan tidak mungkin kita tunangan tanpa mengenal pribadi calon kita?. Tidak seperti itu, sebelum terjadi khitbah, di dalam Islam dianjurkan untuk berta’aruf (berkenalan) itupun kalau seandainya kita siap untuk nikah. Sebenarnya rugi kalau seandainya pacar kita itu bukan jodoh yang Allah SWT takdirkan untuk kita. Padahal kita sudah berkorban.

Islam sesungguhnya agama kasih sayang, sangat tidak adil jika kita memberikan kasih sayang itu kepada seseorang saja. Padahal umat Islam itu bersaudara, Firman Allah dalam QS Al-Hujurat : 10, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara". Bagaimana kita bersaudara dalam Islam?


Saling bersilaturahmi, karena dengan bersilaturahmi dapat menumbuhkan rasa kasih sayang.


Saling bertausyiah, karena ketika kita lupa kita diingatkan, dan ketika orang lain lupa kita mengingatkan.


Saling mendo’akan.

Jadi kita harus memberikan kasih sayang kepada seluruh umat Islam di dunia ini, bukan hanya kepada seseorang dan kelompok tertentu saja.

Untuk itu, marilah kita sama-sama untuk menghindari yang namanya pacaran itu. Karena kasih sayang tidak harus diungkapkan kepada seseorang saja, tetapi kepada siapa saja. Apabila kita melakukan suatu perbuatan yang dilarang oleh agama, maka kita akan berdosa. Begitu juga pacaran, apabila kita melakukan apa yang disebut dengan pacaran, maka kita akan berdosa pula. Na’udzubillaahi min dzalik.

Oleh karena itu, hendaklah kita :


Menundukan pandangan.

"Firman Allah dalam QS An-Nuur : 31 mewajibkan kita untuk menundukkan pandangan. Sabda Rasul : "Pandangan itu merupakan salah satu panah iblis."


Jangan berduaan dengan lawan jenis.

"Janganlah kamu pergi berduaan dengan lawan jenismu, sebab yang ketiganya adalah setan."


Memperbanyak shaum sunat

Hal ini dimaksudkan agar kita selalu dapat menjaga pandangan dan menahan hawa nafsu.

Cobalah tiada lain suatu amalan yang dicintai Allah, sesungguhnya Allah akan jauh lebih mencintai kita. Carilah amalan yang disukai Allah, setelah kita tahu bahwa dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran, cobalah untuk membatasi diri dalam hal itu. Ingatlah bahwa jangankan berpacaran, mendekatinya saja kita sudah tidak boleh. Firman Allah "Janganlah kamu dekati zina".

Kita tidak bisa menjaga pandangan dari yang tidak halal berarti kita sudah zina mata. Begitupun dengan pendengaran, pembicaraan, hati, bila tidak kita jaga dari perbuatan yang mendekati zina, berarti kita sudah berzina. Na’udzubillaahi min dzalik.




emmmm...So...Delicious...

Mie Goreng Instan Spesial

Bahan :

1 Bungkus Mie Instan (rebus atau goreng)
1 Butir telur
3 Siung bawang merah
1 Siung bawang putih
2 Siung cabai merah

Cara memasak

Rebus mie instant lalu tiriskan. Tumis bawang merah, cabai dan bawang putih hingga harum. Masukan telur lalu aduk-aduk. Masukan bumbu-bumbu yang terdapat di dalam bungkus mie instan lalu masukan mie yang sudah ditiriskan, goreng hingga matang. Mie Goreng Instan Spesial siap disantap.

Sarden Spesial

Bahan dan bumbu:

1. Sarden 1 kaleng
2. Cabai merah 5 biji, diiris
3. Bawang bombai 1 buah, dicincang
4. Jahe 1 cm, diiris
5. Bawang merah 5 siung, diiris
6. Bawang putih 3 siung, diiris
7. Tomat 1 buah dipotong-potong
8. Daun salam 2 lembar
9. Serai 1 buah, dimemarkan
10. Kecap manis 4 sdm
11. Jeruk nipis 1/2potong

Cara memasak :

Panaskan minyak goreng, tumis semua bumbu-bumbu hingga layu dan harum, masukkan tomat cabai, serai, daum salam, kecap, dan garam serta sarden, biarkan mengental dan meresap selama 15 menit. Sarden siap disantap.


Ngapain Nuntut 'ilmu ???
Telah kuat dari Abu Darda’ -radyallahu anhu- bahwa Rasulullah –shalallahu alaihi wasalam- bersabda:
“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan menuntunnya meniti salah satu jalan menuju jannah. Sesungguhnya para malaikat mengembangkan sayap mereka bagi penuntut ilmu karena ridha terhadap apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya seorang yang berilmu benar-benar dimintakan ampunan oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan-ikan di kedalaman air. Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu di atas seorang yang beribadah adalah seperti bulan purnama yang melebihi bintang-bintang yang lain. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya para Nabi tidaklah mewariskan dinar atau dirham. Namun mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang meraihnya maka dia telah mendapatkan bagian yang berlimpah.” 1
Maka sudah sepantasnya jika setiap muslim mempelajari agamanya dan menuntut ilmu syar’i dengan segala kemampuannya. Agar dia termasuk dalam kafilah para ulama sejati yang mengamalkan ilmunya. Bukan alim dengan perkara duniawi namun jahil terhadap perkara ukhrawi. Barangsiapa yang diinginkan menjadi baik oleh Allah Ta’ala maka dia diberikan pemahaman atas agama ini.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian: ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’ lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk kalian. Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kalian’ maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. (QS. Al-Mujadilah: 11).

Apabila anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga, yaitu ilmu yang bermanfaat….”(HR Muslim)

Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang ‘alim.” (HR Thabrani) Seorang ‘alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu2 bisa tersesat karena kurangnya ilmu. “Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.” (HR At Tirmidzi).

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” (Al ‘Ankabut:43)


so, mari kita sama-sam menuntut ilmu syar'i...
tau nggak klo ternyata salah satu hal yang membuat kita tergolong sombong adalah tidak mau mendengar kedengaran dengan menutup telinga dari sesuatu yang kelak akan diminta pertanggung jawabannya...
Hidup butuh ilmu,,,
matipun masihbutuh ilmu...
so,,,pertimbangkan semua dengan ilmu bukan karena Nafsu...



Tak sekedar Penutup Kepala loh Ya..!!!


Allah telah mewajibkan kepada muslimah untuk berjilbab sebagaimana firman-Nya:
1) "Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan
istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka." yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (Qur'an Surat: Al Ahzab: 59)
2) Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung ke dadanya." (Qur'an Surat: An Nuur: 31)

Dalam ayat-ayat di atas Allah menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai
hijab yang menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya
mendengar ayat ini maka tentu ia akan melaksanakan perintah Tuhannya dengan
senang hati. Maka bagaimanakah iman seorang wanita yang mengetahui ada perintah
dari Rabbnya kemudian ia tidak melaksanakannya, bahkan ia melanggarnya dengan
terang-terangan di hadapan umum?! (contohnya mengumbar aurat di muka umum).
Bila mu'min dan mu'minat menolak ketetapan Allah dan dia tau bahwa perkara itu
telah ditetapkan maka dia telah sesat, sebagaimana firman-Nya:
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan
yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang
nyata." (Qur'an Surat: Al Ahzab: 36)

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, dia berkata : Rasulullah Shallallahualaihi wa salam bersabda :

“Aku berdiri di pintu surga (ternyata) kebanyakkan orang yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang lemah, sedangkan orang-orang yang kemuliaan (yaitu : orang berharta, orang yang mempunyai kedudukan dan kebahagiaan materil) tertahan (dari masuk surga), tetapi penduduk neraka diperintahkan untuk masuk neraka. Aku berdiri di pintu neraka, ternyata kebanyakkan yang masuk ke dalamnya adalah para wanita � (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim)

Dan dihadits lain pun diriwayatkan dari Imran bin Hushain radhiyAllahuanhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa salam, beliau bersabda :

Aku melihat-lihat ke dalam surga, Aku juga melihat-lihat ke dalam neraka, maka aku melihat kebanyakkan penghuninya adalah para wanita (Hadits shahih riwayat Bukhari dan diriwayatkan juga oleh Kutubbusittah)

Sungguh. Allah telah menampakkan kepada Nabi kita Shallallahu alaihi wasalam tentang Surga dan Neraka pada malam Isra Mi’raj, ketika itu beliau melihat-lihat kedalam surga, ternyata penghuninya adalah orang-orang yang fakir. Beliau juga melihat-lihat ke dalam neraka ternyata kebanyakkan penghuninya adalah para wanita. (sekarang yang kita tanyakan apakah para wanita yang telah dijelaskan oleh beliau pada masa beliau ?)

Bukankah  Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam telah bersabda :

Sebaik-baiknya masa adalah pada masaku, kemudian sesudahnya ( sahabat,
tabi’in, tabiut tabi’in ).Hadits cukup di kenal dikalangan para ahli ilmu tentang keshahihannya) Lalu siapakah yang disebutkan oleh beliau tentang para wanita. Wallahu A’lam

Kemudian apa kesalahan mereka ? apakah mereka tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya, ataukah mereka beryakinan bahwa agama itu harus memuaskan hawa nafsunya.

Atau mereka telah menganggap bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya dalam kehidupan dunia, kalolah benar, berarti benar apa yang dikatakan oleh Allah Ta’ala :

Katakanlah: Apakah (mau) Kami beritahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia saja perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat usaha yang sebaik-baiknya. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari (kufur) terhadap ayat-ayat Allah dan menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan mereka, dan Kami mengadakan suatu pertimbangan terhadap (amalan) mereka di hari kiamat.Demikianlah, balasan mereka ialah jahanam, disebabkan mereka kufur/ingkar dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul- Ku sebagai olok-olok.(Surat Al-Kahfi (18) ayat 103-106)

Ketahuilah, Wanita muslimah.

Atau apakah mereka telah mengadakan adanya pilihan lain untuk urusannya,padahal Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, tapi bagi mereka ada pilihan lain agar sesuai dengan hatinya atau ikut-ikutan dengan orang-orang disekitarnya.

Padahal Allah Ta’ala mengatakan dalam firman-Nya :

Dan tidaklah (patut) bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah tersesat, sesat yang nyata (Surat Al-Ahzab (33) ayat 36)

Dan firman-Nya :

Dan barangsaiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta (Surat Thaha (20) ayat 124)

Lalu kenapa mereka tidak ittiba kepada para wanita yang ada pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam yang beliau tetapkan bahwa pada masa beliaulah yang terbaik.

Bukankah pada masa sekarang ini semua telah mengikuti perbuatan al yahud dan an nashara, sehasta demi sehasta lalu sejengkal demi sejengkal.

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa beliau bersabda :
Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya,yaitu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi lalu mencambukkannya ke tubuh manusia. kemudian sekelompok wanita yang mengenakan pakaian namun layaknya telanjang. Condong dan berjalan melenggak-lenggok dan kepalanya bergoyang seperti punuk unta yang bergoyang. Mereka tidak akan masuk surga,bahkan tidak dapat mencium aromanya, padahal aroma surga dapat tercium dalam jarak perjalanan segini dan segitu (Hadits shahih riwayat Muslim dan lainnya)

Nabi Shallallahu alaihi wa salam telah melihat-lihat kejadian dunia yang akan datang dan berbagai peristiwa yang menakutkan, maka beliau mengetahui sesuatu yang dipakai oleh wanita, sehingga beliau menyebutkan hadits tersebut. Jadi kita tidak perlu heran dalam hal itu.

Berikut perkataan para ulama-ulama tentang hadits tersebut.

Al Hafizh Abu Al Khaththab berkata : Sabda beliau, Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya maksudnya adalah kelompok dari golongan segala hal.

Ibnu Faris di dalam kitab Al Mujmal mengatakan bahwa cambuk termasuk siksaan yang sesuai dan cambuk artinya mencampur suatu bagian dengan bagian yang lain.

Sabda beliau :
Sekelompok wanita yang mengenakan pakaian namun layak telanjang maksudnya dilihat dari segi baju mereka berpakaian, sedangkan dilihat dari segi agama mereka telanjang, karena mereka terbuka dan menampakkan lekuk-lekuk bentuk tubuh mereka dan sebagian kecantikannya.



Indonesia ....

Indonesi telah merdeka ???

ya...

Untukmu yang tak mengerti makna kemerdekaan !!!

Indonsia telah kembali Jaya ???

ya ...

untukmu yang memandang sebelah mata !!!

Indonesia telah bangkit ???

ya...

untukmu yang telah lama mati dan tak dapat hidup lagi !!!

Indonesia telah bebas ...???

ya ...

untukmu yang hidup dalam sangkar emas !!!

Indonesia telah berdiri ???
ya ...

untukmu yang lumpuh dalam berfikir

Indonesia telah kau bilang telah diatas ribuan suara..

Indonesia aku cinta ...Kau bilang cinta diatas kemunafikan

Indonesiaku tetap jaya aku bilang tidak !!!

Kau tanya kenapa???
maka pandanglah tangan kotor itu yang menggelapkan uang negara,,

kenyang diatas kelaparan!!!

Mereka berjalan dengan angkuh...

orang kecil menjadi alas kaki mereka !!!kau bilang Indonesia negara yang makmur???

YA...

Setelah tikus DISINGKIRKAN...!!!!


Oleh : Sari_akhwat PII